Cari Blog Ini

media inspirasi

Kamis, 17 November 2016

strategi pemenangan pemilu

MELENGGANG MENUJU PEMENANG PEMILU
Selamat bagi siapapun yang telah menjadi pemenang.
Berharap pertarungan sampai di sini, menuju era demokrasi kedewasaan.
Kemudian jangan berlanjut dengan keributan.
Beberapa saat yang lalu kita tengah melihat sidang MK (Makamah Konsititusi), tentang kasus tuntutan salah seorang calon yang kalah dalam Pemilu di Jawa Timur. Terlepas dari kekalahannya, ada beberapa catatan kecil yang ingin saya bagi, agar deklarasi yang selalu menjadi andalan pada Pemilu baik di daerah ataupun nanti di skala nasional kala kita akan memilih calon Presiden dan Wakil Presiden nanti, lewat sebuah janji “ SIAP MENANG JUGA SIAP KALAH” Beberapa Hal yang harus di cermati, bahwa kemenangan adalah bagian dari perjuangan panjang, niat tulus, dan juga kerja keras.
Siapapun pemenang dalam demokrasi Indonesia yang masih merangkak adalah buah dari persiapan yang matang.
Sekian lama kita telah tahu bahwa dari gejala sosial yang terjadi adalah bahwa Rakyat sudah lelah dibohongi (that is fact), rakyat juga mulai takut terhadap perubahan, rakyat merindukan kemapanan, situasi stabil (stabilitas), dan juga kepastian kebijakan. Rakyat butuh perubahan yang bisa langsung di rasakan bukan hanya dengan janji-janji politis.
Hingga pada satu kesimpulan, bahwa setiap calon peserta Pemilu baik calon legislative, calon perseorangan (DPD), calon pasangan Kepala Daerah dan Wakilnya, ataupun pasangan Kepala Negara dan Wakilnya, masing-masing harus mempersiapkan diri dengan baik menjelang perhelatan besar nanti.
Bentuk persiapan harus di pikirkan jauh-jauh hari, bukan instant, beberapa pasangan yang saya tahu meremehkan proses persiapan ini. Ketenaran pada era Pemilu saat ini sudah tidak signifikan terhadap perolehan suara, rakyat sudah banyak belajar dan menjadi pintar untuk tidak hanya sekedar melihat terkenal atau tidak calonnya melainkan juga kepercayaan akan pola kepemimpinan dan kinerjanya yang sudah harus bisa dilihat.
Strategi pemenangan.
Beberapa hal dalam catatan saya, yang sangat berpengaruh dalam kemenangan seorang calon peserta pemilu :
1. Tim sukses atau tim pemenangan
Orang –orang yang berada dalam Tim sukses haruslah orang-orang yang Profesional dan solid.
Sebuah tim pemenangan haruslah yang benar-benar memahami kelemahan dan kekuatan calonnya, juga aturan main yang berlaku dalam pemilu.
Tim sukses haruslah orang-orang yang mau mendengar pendapat, saran, peka terhadap perubahan strategi lawan dan dapat membaca situasi dan kondisi, serta pandai dalam mengambil sikap, beberapa hal dibawah ini yang sangat berperan :
A. PERAN SAKSI DI TPS
Tim Pemenangan adalah orang-orang yang solid, professional. Terlihat dari fungsi saksi adalah untuk berkontribusi sebagai bank datanya, sehingga hasil rekapitulasi pada setiap TPS mampu dia rekam dengan rinci untuk kemudian dimasukkan sebagai data dalam proses penghitungan perolehan suara calonnya.
B. PERAN TOKOH MASYARAKAT
Tim sukses di Indonesia juga harus mampu menjadi jembatan silaturahmi antara pasangan calon yang diusungnya dengan sejumlah tokoh masyarakat yang berpengaruh di wilayah tersebut. Signifikankah ? Percayalah dengan pola tradisi sebagian masyarakat Indonesia (dari tingkat pendidikan yang beraneka ragam) peran tokoh masyarakat sangat signifikan terhadap hasil perolehan suara, khususnya di daerah Madura, yang rata-rata masyarakatnya sangat Tawaduk kepada para pimpinan pesantren atau kyai-nya.
2. KAMPANYE
Kampanye adalah bagian strategi pemenangan yang lain yang juga merupakan akses menuju tujuan.
Dalam kampanye hendaknya setiap pasangan calon memberikan beberapa visi dan misi yang jelas terhadap apa yang hendak menjadi prioritas kebijakannya nanti ketika dia menjabat, sejauh mungkin mengindari Black champagne, atau kampanye yang menjelek-jelekan calon pasangan lainnya.
Contoh :
Belajar dari pengalaman berpolitik Negara asal demokrasi yaitu startegi Kampanye Barack Obama (Presiden Amerika terpilih), ketika menjelang deadline hari pemungutan saura, dimana lawan politiknya John M-Cain mengeluarkan strategi kampanye yang menjelek-jelekkan dirinya. Barack Obama membuat gebrakan dengan tidak balik menyerang, malah dia mengeluarkan kampanye tentang penjabaran program-program kerja yang akan dilakukan ketika dia menjabat nantinya hingga lima tahun kedepan.
Artinya strategi Black champagne tidak akan pernah mendapat simpatik publik dalam bentuk apapun, melainkan malah akan menimbulkan penasaran lebih oleh publik terhadap calon pasangan lawannya hingga menurunkan rasa simpatik publik terhadap dirinya.
3. SOSIALISASI
Siapakah dirimu ?
Apa saja yang sudah pernah kamu lakukan?
Apakah yang bisa kamu buat di daerah/Negara ini ?
Apa saja strategi kebijakan yang dapat kamu lakukan untuk memerdekan negeri ini dari kebodohan dan kemiskinan?
Berapa banyak yang bisa kamu lakukan untuk negaramu?
Dsb.
Metode memperkenalkan diri, menjabarkan program kerja, tujuan utama kemenangan dan juga apa yang sudah pernah kamu lakukan adalah metode yang sangat signifikan terhadap kunci menuju kemenangan.
Sosialisasi yang matang, adalah sosialisasi yang direncanakan jauh-jauh hari dengan melihat kondisi serta situasi di lapangan.
Peng-Iklanan diri harus dilakukan dengan jalan memahami culture yang ada dan memahami issue yang paling trend pada saat itu.
Terkait status incumbent sedikit banyak juga mempengaruhi, karena secara langsung ataupun tidak status incumbent lebih memiliki kekuatan untuk membentuk opini public.
4. PERSIAPKAN KENDARAANMU
Jauh-jauh hari seorang peserta pemilu baik pemilu Kepala Daerah Maupun Wakil Kepala Daerah ataupun Presiden Dan Wakil Presiden, dalam kenyataannya harus memiliki kendaraan politik yaitu partai politik yang mengusungnya sekalipun pada pemilu 2009 nanti, calon dari Independen di berikan hak yang sama dengan calon dari partai politik, tetap saja nilai partisipasi parpol dalam hal ini masih merupakan hal yang sangat signifikan terhadap hasil pemilu.
Karena Berdasarkan fakta, Partai Politik sebagai Organisasi Politik yang sudah memiliki jaringan sampai ke level akar rumput (grass root), sangat dibutuhkan oleh para kandidat. Pertama sebagai persyaratan administratif dalam UU Politik Indonesia bahwasalah satu yang berhak-disamping calon independen-mencalonkan Kepala Daerah adalah Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang memiliki 15 % perolehan suara atau perolehan kursi DPRD pada Pemilu legislatif. Kedua, sebagai aset strategis dan mesin politik untuk menggerakkan dan menjalankan strategi dan program pemenangan dengan sumberdaya yang dimiliki oleh Partai seperti jaringan, SDM, citra maupun strukturnya sampai tingkat yang terbawah. Akan tetapi mengandalkan kekuatan Partai saja belumlah cukup.
Dalam hal logika matematika jika partai politik menjadi pemenang pemilu sebelumnya belum tentu secara signifikan mampu mengusung pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah ataupun Presiden dan wakil presiden menajadi pemenang pemilu pada daerah tersebut.
Contoh : Provinsi Jawa Timur pada pemilu 2004 yang lalu yang menjadi pemenangnya adalah PKB, tapi ketika pemilu kepala daerah dan wakil kepala daerah kemarin yang menang dari gabungan partai politik PAN, Demokrat, PKS, dan lain-lain. Bukan dari calon yang diusung PKB.
Demikian kira-kira hasil pengamatan saya terhadap strategi pemenangan di Pemilu Pilkada nanti, mudah-mudahan bermanfaat. BTW, jika sudah jadi pemenang jangan lupa untuk segera menerapkan program kerja dan kerja dan kerja dan kerja semua untuk rakyat tentunya Amien.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

my friend to knpi

my friend to knpi